4. Analisa[kembali]
Pada percobaan 4 ini , menentukan
kaki-kaki transistor menggunakan ohmmeter. Transistor ini diukur dengan sisi
datar berada dibelakangnya dengan urutan kaki 1,2 dan 3 yang dimulai dari kiri
ke kanan. Dari keenam kondisi yang dilakukan, didapatkan nilai resistansinya
yaitu overload di setiap kondisi, kecuali pada kondisi 4 dan 6. Pada kondisi 4
didapatkan nilai resistansinya yaitu 34,93 MOhm dan pada kondisi 6 yaitu 30,83MOhm.
Pada kedua kondisi ini, probe posotif ohmmeter dihubungkan ke kaki 2 dari
transistor. Hal ini menandakan bahwa kaki 2 ini merupakan kaki basis dari
transistor, karena suatu transistor dapat bekerja apabila adanya tegangan yang
memicu kaki bias untuk bekerja sehingga tegangan dari kaki kolektor akan
bergerak ke kaki emitor atau sebaliknya.
Ketika probe (+) dihubungkan ke kaki
1 atau 3, ohmmeter menunjukkan hasil overload karena tidak adanya tegangan yang
cukup untuk mengaktifkan kaki basis pada transistor yaitu kaki 2. Untuk
mengetahui mana kaki emitor dan mana kaki kolektor biasanya terdapat pada perbedaan
nilai tahanannya. Untuk kolektor relatif memiliki tahanan yang lebih besar
sedikit dari pada tahanan kaki emitor. Jadi, dari data praktikum didapatkan
bahwa kaki 3 adalah emitor. Karena nilai resistansinya lebih kecil. Sedangkan,
kaki 1 adalah kolektor, karena nilai resistansinya yang lebih besar ketika
dihubungkan dengan kaki 2 (basis). Untuk kaki kolektor dan emitor dapat
ditentukan dengan melihat transistor, bagian depan transistor merupakan bagian
yang cembung, sedangkan bagian yang datar terletak di belakang. Dapat
disimpulkan bahwa kaki 1 merupakan kolektor, kaki 2 merupakan basis dan 3
merupakan kaki emitor. Transistor yang di cari merupakan transistor tipe NPN karena kaki basis ditandai dengan
probe (+).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar